Masyarakat Nuklir Indonesia
Indonesian Nuclear Society
The Indonesian Nuclear Society was launched in the mid-1960s,
(when first reactor in Indonesia launched [Triga Mark II at Bandung] a time of growing interest in employing peaceful applications of nuclear science and technology for bettering the lives of people in the Indonesian and around the world.
Visi
Pendukung dan Pengembang Program IPTEK Nuklir untuk Perdamaian di Indonesia
18 Reaktor Nuklir Indonesia tahun 2040
Tersedianya sarana pendamping disetiap reaktor
1. Pusat Pendidikan dan Latihan
2. Pusat Inovasi, Penelitian dan Pengembangan
Misi
1. Wahana Edukasi masyarakat mengenai IPTEK Nuklir
2. Sarana penampung aspirasi masyarakat mengenai IPTEK Nuklir
Program
1. Pertemuan Rutin Pertahun
2. Publikasi dan Edukasi Masyarakat
Fokus
5 Tahun Pertama
(2010-2015)
5 Tahun Kedua
(2015-2020)
5 Tahun Ketiga
(2020-2025)
5 Tahun Keempat
(2025-2030)
5 Tahun Kelima
(2030-2035)
5 Tahun Keenam
(2035-2040)
Disusun Ulang Oleh:
Arip Nurahman
Pendidikan Fisika, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
&
Follower Open Course Ware at MIT-Harvard University, Cambridge. USA.
Sejarah Perkembangan
Kegiatan pengembangan dan pengaplikasian teknologi nuklir di Indonesia diawali dari pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet tahun 1954. Panitia Negara tersebut mempunyai tugas melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan adanya jatuhan radioaktif dari uji coba senjata nuklir di lautan Pasifik.
Dengan memperhatikan perkembangan pendayagunaan dan pemanfaatan tenaga atom bagi kesejahteraan masyarakat, maka melalui Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 1958, pada tanggal 5 Desember 1958 dibentuklah Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (LTA), yang kemudian disempurnakan menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) berdasarkan UU No. 31 tahun 1964 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Tenaga Atom. Selanjutnya setiap tanggal 5 Desember yang merupakan tanggal bersejarah bagi perkembangan teknologi nuklir di Indonesia dan ditetapkan sebagai hari jadi BATAN.
Pada perkembangan berikutnya, untuk lebih meningkatkan penguasaan di bidang iptek nuklir, pada tahun 1965 diresmikan pengoperasian reaktor atom pertama (Triga Mark II) di Bandung. Kemudian berturut-turut, dibangun pula beberapa fasilitas litbangyasa yang tersebar di berbagai pusat penelitian, antara lain Pusat Penelitian Tenaga Atom Pasar Jumat, Jakarta (1966), Pusat Penelitian Tenaga Atom GAMA, Yogyakarta (1967), dan Reaktor Serba Guna 30 MW (1987) disertai fasilitas penunjangnya, seperti: fabrikasi dan penelitian bahan bakar, uji keselamatan reaktor, pengelolaan limbah radioaktifdanfasilitas nuklir lainnya.
Sementara itu dengan perubahan paradigma pada tahun 1997 ditetapkan UU No. 10 tentang ketenaganukliran yang diantaranya mengatur pemisahan unsur pelaksana kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir(BATAN)dengan unsur pengawas tenaga nuklir (BAPETEN).
Apa itu Nulir ...?
Nuklir itu adalah suatu tinjauan terhadap bagian atomik dari benda (tinjauan mikroskopik).Kalo mau disederhanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan nuklir adalah behubungan dengan atom. Atom disebut sebagai bagian terkecil dari suatu benda. meski atom terdiri atas proton, neutron dan elektron (berarti atom masih termasuk besar) .
Nuklir adalah benda yang masih "misterius" baru sedikit teknologi manusia yang mampu menguak rahasia nuklir. Sebenarnya dengan logika sederhana kita bisa berpikir bahwa setiap benda tersusun atas atom (nuklir) dengan kata lain kita bisa merekayasa semua benda yang ada di bumi dengan merubah struktur atom(proton, neutron, elektron) namun hal itu tidak semudah membalik telapak tangan. teknologi nuklir manusia zaman sekarang lebih banyak berkaitan dengan energi. melalui fusi (hidrogen) atau fisi (uranium). jadi paradigma bahwa nuklir adalah bom itu diakibatkan banyaknya propaganda dan besarnya pemberitaan media yang berkaitan dengan nuklir. Hal ini disebabkan teknologi nuklir yang kita miliki sudah cukup untuk membuat benda (bom) yang memiliki daya ledak sangat besar. Hulu ledak nuklir militer zaman sekarang tidak bisa lagi disamakan dengan zaman hiroshima-nagasaki. sekarang kemampuan bom nuklir yang dimiliki oleh berbagai negara maju sudah sangat mengerikan. bisa dipastikan bumi akan hancur jika terjadi PD III (Perang nuklir). kita hanya bisa berharap hal itu tidak sampai terjadi. sekedar ilustrasi, jika pada tahun 40an Amerika bisa membawa 1 bom nuklir (eola gay) sekarang Amerika punya puluhan pesawat pembom yang sekali jalan bisa membawa beberapa bom nuklir (yang kemampuanya berkali lipat lebih dahsyat dibanding tahun 40an). Rusia lain, lagi sebiji kapal selam akula (typhoon) bisa membawa 20 rudal balistik hulu ledak nuklir. belum lagi negara2 lain.
Namun nuklir juga bisa menjadi jawaban atas krisis energi yang terjadi di bumi.
Istilah Nuklir ini kerap menghadirkan kesan seram dalam kehidupan masyarakat kita. Belum genap perseteruan Korut-Iran-USA yang bersikukuh untuk tetap mengembangkan teknologinya, dilanjutkan dengan Pakistan yang mengaku berhasil mengembangkan senjata berhulu ledak nuklir.
Lalu apa itu nuklir ? Nuklir ini sebenarnya adalah inti atom yang tersusun dari proton dan neutron. Sedangkan apa yang ditakutkan oleh Amerika atas Iran dan Korut, itu adalah energi nuklir. Tenaga nuklir dari reaksi fisi berantai yang tak terkendali.
“Nuklir itu, selain menyeramkan, tapi ada juga manfaatnya. Selain membahayakan, radiasi dan energinya bisa kita manfaatkan. Dalam aplikasinya, nuklir bisa dimanfaatkan untuk kedokteran, pertanian dan peternakan, hidrologi, industri, serta pangan.
Memang, dalam pengelolaan teknologi nuklir, keselamatan adalah yang utama. Kejadian di Chernobyl tahun 1986, hendaknya tidak terulang lagi. Dalam pengelolaanya, kita tidak mengenal limbah nuklir. Sejumlah 97 persen dari limbahnya, bisa didaur ulang. Selebihnya bisa disimpan.
Lalu bagaimana langkah nuklir di Indonesia, bahwa yang dimiliki Indonesia sekarang ini, baru berupa tiga reaktor riset. Digunakan untuk pendidikan dan kedokteran, dan belum bisa mewujudkan PLTN (pembangkit listrik tenaga nuklir). Oleh karenanya, butuh dukungan dari masyarakat guna merealisasikannya.
PLTN itu tidak sama dengan bom. Reaksi fisi berantai yang bisa dikendalikan, itu yang akan kita manfaatkan sebagai PLTN. Dari energi menghasilkan panas, dan itu bisa membuat uap yang akan bertugas menggerakkan turbin.Sumber:
Warintek
BATAN