JAKARTA : Padi unggulan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) belum diserap secara luas di kalangan petani, kendati sudah dihasilkan sekitar 15 varietas padi unggulan. Tahun ini, BATAN bahkan kembali meliris varietas padi unggulan baru, yaitu Bestari yang memiliki potensi panen hingga 11 ton perhektar.
“Masalah sosialisasi yang menjadi kendala kurang diserapnya hasil-hasil penelitian BATAN. Padahal, kami sudah banyak menghasilkan varietas padi unggulan yang terbukti mampu menghasilkan produktivitas tinggi,” ujar Pof Dr Mugiono, pakar pemulia tanaman padi BATAN di Jakarta, Senin (8/9).
Mugiono menambahkan, BATAN terbatas pada fungsi sebagai lembaga penelitian, berbeda dengan Departemen Pertanian yang memiliki anggaran cukup untuk riset sekaligus pemanfaatan hasil-hasil riset tersebut secara luas.
Aplikasi teknologi nuklir bidang pertanian dilakukan BATAN sejak 1980-an. Saat ini, sekitar 14 varietas padi unggul telah dilepas melalui SK Menteri Pertanian.
Padi pertama yang berhasil dilepas yaitu Atomita-1 yang mampumenghasilkan 4,5 – 5,0 ton perhektar gabah kering giling. Selanjutnya, varietas Atomita-2 dilepas satu tahun kemudian, hingga Atomita-3 dan Atomita-4 dengan tingkat produksi yang semakin meningkat hingga 7 ton perhektar gabah kering giling.
Tingkat produksi padi diatas 5 ton perhektar tetap dipertahankan untuk varietas-varietas baru hasil rakitan BATAN, yaitu Cilosari, Merauke, Woyla, Kahayan, Mayang, serta Mira-1. Sedangkan, varietas Diah Suci yang dilepas sekitar 2003 bahkan mampu mencapai hasil rata-rata 9,4 ton perhektar gabah giling kering.
Varietas lainnya, Juwono yang dilepas pada 2004, juga mencapai hasil rata-rata 9 ton perhektar gabah kering giling. BATAN bahkan juga merakit padi gogo Situgunting sekitar 1992.
Tahun ini, BATAN kembali merilis Bestari, varietas unggul padi terbaru yang telah ditetapkan melalui SK Meteri Pertanian No. 1012/Kpts/SR.120/7/2008 pada 28 Juli 2008 lalu.
Bestari adalah kependekan dari Benih Super BATAN RI, memiliki produktivitas lebih baik dibanding Mira-1. Hasil panen perdana diperkirakan dapat mencapai 11 ton/Ha, memiliki warna padi lebih benih dengan rasa lebih pulen.
Bestari tahan hama wereng cokelat biotipe 1 dan 2, termasuk biotipe 3, serta tahan penyakit hawar daun strain III, dan strain IV. “Bestari cocok ditanam untuk lahan sawah dataran rendah sampai ketinggian 0 – 700 meter diatas permukaan laut,” ujar Mugiono. (Lea)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar