Minggu, 16 Mei 2010

Nuklir Indonesia

Disusun Ulang Oleh:

Arip Nurahman

Pendidikan Fisika, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

&

Follower Open Course Ware at MIT-Harvard University, Cambridge. USA.


Pemerintah Optimistis PLTN Beroperasi 2016


A nuclear reactor is a device to initiate and control a sustained nuclear chain reaction. Most commonly they are used for generating electricity and for the propulsion of ships. Usually heat from nuclear fission is passed to a working fluid (water or gas), which runs throughturbines that power either ship's propellers or generators. Some produce isotopes for medical and industrial use, and some are run only for research.

How it works

Meski rencana pembangunannya ditentang sejumlah pihak, pemerintah optimistis Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia dengan kapasitas 1.000 Megawatt (MW) dapat beroperasi 2016. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro kepada wartawan usai rapat kerja RUU Ketenagalistrikan dengan Komisi VII DPR, di Jakarta, Jumat, mengatakan, masih cukup waktu melaksanakan pembangunan PLTN tersebut.

''PLTN ditargetkan beroperasi 2016. Kalau pembangunannya membutuhkan waktu selama lima tahun, sehingga harus dimulai 2010. Kalau tendernya dimulai 2008, maka saya pikir masih ada cukup waktu,'' katanya.

Saat ini, menurut Purnomo, pelaksanaan tender PLTN masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres) yang kini tengah disusun. Ia melanjutkan, dalam Perpres tersebut akan ditetapkan instansi mana yang bertanggung jawab membangun PLTN, apakah Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Atom Nasional), atau Departemen ESDM.

Purnomo mengatakan, dalam proyek PLTN tersebut harus ada partisipasi pemerintah. ''Di manapun di dunia yang namanya PLTN ada partisipasi dari pemerintah,'' katanya.

Purnomo juga mengatakan, kejadian gempa di Jepang yang mengakibatkan ditutupnya PLTN di negara itu tidak akan mempengaruhi pembangunan PLTN yang direncanakan di Semenanjung Muria, Jepara, Jateng. ''Kejadian di Jepang itu bukan karena PLTN, tapi karena ada gempa,'' katanya.

Purnomo mengatakan, berdasarkan pantauan Batan dan Bapeten yang mengggunakan seismograf selama bertahun-tahun, wilayah Muria dinyatakan aman. ''Tentu kita tidak tahu yang akan datang. Karenanya, juga tidak tertutup kemungkinan, tempatnya bergeser,'' ujarnya.

Reaktor nuklir di PLTN Kashiwazaki yang terletak 260 km barat laut Tokyo, Jepang, awal pekan ini, dilaporkan bocor setelah gempa berkekuatan 6,8 Skala Richter di bagian tengah Jepang.

Reaktor di PLTN itu otomatis berhenti beroperasi dan ditutup untuk waktu yang belum ditentukan.

Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah merencanakan pembangunan PLTN sejak 2000, namun keputusannya baru ditetapkan 2005. PLTN unit satu 1.000 MW direncanakan beroperasi 2016, unit dua 1.000 MW pada 2017, unit tiga 1.000 MW pada 2023 dan unit empat 1.000 MW pada 2024.

Senin, 03 Mei 2010

Bandung High-Tech Valley

Tentang BHTV

Budi Rahardjo
PPAU Mikroelektronika ITB - 1999

Keinginan untuk mengembangkan ekonomi melalui industri ala Silicon Valley bukan merupakan hal yang baru. Sudah puluhan tahun kita mencoba, akan tetapi belum berhasil. Dan, tidak hanya Indonesia yang mencoba melakukan pendekatan ini. Hampir semua negara ingin memiliki Silicon Valley. What Does Silicon Valley Have That Others Lack?

Departemen Perindustrian dan Perdagangan mengadakan sebuah penelitian yang melibatkan konsultan asing yang bertujuan untuk meningkatkan devisa melalui ekspor non-migas. Hasil dari survey tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2010, khususnya di bidang electronics Indonesia harus menghasilkan ekspor sebesar US$ 20 billion. Pada saat ini (tahun 1999), sektor ini baru menghasilkan US$ 3 billion. Jika angka US$20 billion tersebut terlihat besar, sebetulnya tidak juga. Negara tetangga kita, Filipina, sektor tersebut sudah mencapi US$ 26 billions. Maka muncullah konsep BHTV: Bandung High-Tech Valley.

Koridor Elektronika

Konsep dilandaskan oleh adanya sebuah "koridor Cipularang" yang dimulai dari Cilegon, menuju Jakarta, kemudian Cikarang, Purwakarta, Padalarang, dan akhirnya diletakkan "jangkar" di Bandung. Di sepanjang koridor Cipularang tersebut diharapkan ada industri-industri elektronika yang sifatnya besar (PMA) dan kecil menegah.

Mengapa Bandung

Pertanyaan ini sering muncul. Mengapa tidak kota lain? Ada beberapa hal yang menyebabkan "jangkar", pusat penelitian dan pengembangan diletakkan di Bandung:

  • Banyak perguruan tinggi (ITB, UNPAD, UNPAR, UNISBA, STT Telkom, IKIP dst.) dan lembaga penelitian (PPAU Mikroelektronika, LIPI, RISTI, MIDC). (Silahkan lihat link-link yang berada di web site ini.)
  • Industri (high-tech) seperti PT Telkom, POS, Telnic, CMI, LEN, dsb.
  • Kultur (banyak mahasiswa, kota mahasiswa, toko buku, software, software house, modal ventura)

Dalam hal ini sebetulnya Bandung masih belum menjadi seperti Silicon Valley. Justru inilah yang ingin dikembangkan. Kota lainpun dapat dikembangan seperti ini.

Usaha-usaha yang sudah dilakukan

Beberapa usaha untuk menjadikan hal ini sudah dijalankan dengan motor dari PPAU Mikroelektronika ITB.

  • Mengembangkan Web Site ini sebagai tempat bertukar informasi dan archive site
  • Menuliskan beberapa artikel dan proposal
  • Mengembangkan diskusi dengan pakar-pakar dalam bidang sosial, ekonomi, hukum, dan teknologi.
    • 1 Oktober 1999. Diskusi di PPAU Mikroelektronika ITB atas undangan Kakanwil Deprindag Jawa Barat. Hadir Deddy Gurnadi (Kakanwil Deprindag) dan staf, Ardiansyah, Suryatin (Risti), Phillip K. (PT Inti), Anima.
    • 28 Agustus 1999. Presentasi dan diskusi dengan Mochtar Riady.
    • 27 Agustus 1999. Presentasi dan diskusi dengan H. Soeharsono Sagir. Sebagian dari tulisan diarchive di web site "Untukmu Indonesia" di bagian Ekonomi.
    • Diskusi dengan Iskandar Alisyahbana