Pendidikan
Kusmayanto Kadiman, PhD. (lahir di Bandung, Jawa Barat, 1 Mei 1954; umur 55 tahun) adalah Menteri Negara Riset dan Teknologi dalamKabinet Indonesia Bersatu. Kusmayanto menikah dengan Rr. Sri Sumarni dan memiliki dua putra, yaitu Nuki H. Kadiman dan Didong G. Kadimanserta, seorang putri, Tantri I. Kadiman.
Kusmayanto Kadiman biasa disapa dengan KK (baca : Kaka). Sebagai seseorang yang lama berkecimpung di bidang teknologi, KK memiliki perhatian utama agar IPTEK dapat menjadi mesin utama pembangunan ekonomi berkesinambungan. KK menjadikan hal tersebut sebagai misi utamanya sebagai Menegristek.
Tugas sebagai pembantu Presiden telah dipenuhinya dengan corak kerja yang mendukung komersialisasi IPTEK. Kusmayanto mempergunakan konsep triple helix ABG (Academicians, Businessmen, dan Government) sebagai landasan untuk mencapai sasaran pemberatasan kemiskinan di antara masyarakat. Formulasi ABG menjamin agar tiga unsur masyarakat tersebut dapat saling bersinergis satu sama lain untuk mendukung komersialisasi IPTEK. Sebelum menjadi seorang Menteri, Kusmayanto menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi Bandung selama hampir tiga tahun.
Memperoleh gelar doktor dalam bidang Systems Engineering dari Australian National University (1988), KK percaya bahwa kerjasama Internasional adalah sangat penting bagi pembukaan berbagai peluang untuk promosi dan penjualan produk IPTEK domestik, sekaligus sebagai pemercepat proses pembelajaran yang dilakukan. KK dikenal sebagai figur pemimpin yang selalu menyempatkan waktu mengambil berbagai perspektif Internasional dalam menghasilkan pelbagai kebijakan dan keputusan yang diambil.
Golf dan tenis dimanfaatkan KK sebagai kesempatan menjalin dan memperluas jejaring kebertemanan dan sekaligus menjaga kebugaran dan stamina.
- Teknologi Ketahanan Pangan dan Pertanian
Pembangunan Iptek ketahanan pangan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang cukup, bergizi, aman, sesuai selera, dan keyakinannya melalui peningkatan produktivitas, kualitas, dan efisiensi produksi pertanian, perikanan, dan kehutanan secara berkelanjutan, pengolahan hasil, dan penganekaragaman pangan. Prioritas utama adalah untuk mendukung terwujudnya kemandirian ketahanan pangan, revitalisasi nilai kearifan lokal, dan meningkatkan kemitraan antar-kelembagaan. Komoditas pangan yang menjadi prioritas diselaraskan dengan kebijakan revitalisasi pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan. Kerangka kebijakan Iptek ketahanan pangan adalah untuk meningkatkan daya dukung teknologi untuk mempertajam prioritas penelitian, memperkuat kapasitas kelembagaan, menciptakan iklim inovasi, dan membentuk SDM yang handal dalam pengelolaan pangan.
- Teknologi Energi : Energi Alternatif dan Terbarukan
Penciptaan dan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan diarahkan untuk mendukung kebijakan konservasi dan diversifikasi energi, memanfaatkan bauran energi berbasis sumber energi baru dan terbarukan ( EBT ), perkuatan kelembagaan dan jaringan, dan mendorong iklim yang kondusif untuk inovasi teknologi energi berbasis sumberdaya nasional. Prioritas utama adalah meningkatkan kontribusi energi panas bumi (3,8%), EBT (4,4%), batubara (32,7%), dan gas (30,6%) pada tahun 2025. Jenis energi prioritas termasuk biodiesel , bioethanol , bio-oil , panas bumi, batubara, surya, nuklir, angin, dan hydrogen/fuel cell . Kerangka kebijakan mencakup pemanfaatan teknologi energi yang ramah lingkungan, efisien, ekonomis, sesuai sumberdaya lokal, dan berwawasan masa depan.
- Teknologi Transportasi
Pengembangan teknologi dan manajemen transportasi mengarah pada peningkatan kemampuan Iptek menjawab isu pelayanan, termasuk keselamatan, keamanan, kehandalan, kenyamanan, dan terjangkau, serta sesuai fisik wilayah dan sosial-ekonomi-budaya masyarakat. Juga untuk meningkatkan kemampuan manufacturing sarana dan prasarana transportasi. Prioritas utama adalah untuk riset pengembangan sistem manajemen transportasi publik, peningkatan penggunaan komponen lokal, dan efisiensi energi pada sektor transportasi, serta untuk pengembangan rencana induk transportasi antar/multi moda di Jawa, Sumatera, dan Bali .
- Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diarahkan pada perluasan infrastruktur TIK agar terjangkau seluruh lapisan masyarakat, penguatan SDM dan kelembagaan TIK, penerapan solusi TIK untuk peningkatan kinerja perekonomian, daya saing industri, efisiensi perdagangan, kemandirian perangkat TIK hankam, efektivitas layanan publik dan kualitas hidup masyarakat. Prioritas utama termasuk pengembangan telekomunikasi, internet, komputer murah dan hemat energi; penguasaan teknologi digital; serta pengembangan aplikasi berbasis open source .
- Teknologi Kesehatan dan Obat-Obatan
Pengembangan teknologi kesehatan dan obat-obatan diarahkan untuk mempertajam prioritas penelitian, pengembangan, dan rekayasa Iptek kesehatan yang diprioritaskan pada pencapaian gizi seimbang, pengembangan industri farmasi untuk mewujudkan kemandirian dalam penyediaan obat yang terjangkau oleh seluruh masyarakat, pengembangan fitofarmaka, pengendalian penyakit melalui deteksi dini, peningkatan kemampuan produksi alat kesehatan, dan peningkatan mutu layanan kesehatan.
Download Buku Putih Bidang Teknologi Kesehatan dan Obat-obatan
- Teknologi Pertahanan
Pengembangan teknologi pertahanan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perangkat keras dan lunak alat utama sistem persenjataan (alutsista) berdaya tangkal tinggi, rancangan strategis pertahanan, pemenuhan standardisasi sarana pertahanan, dan inovasi teknologi yang mampu menjaga kelangsungan industri pertahanan secara ekonomi. Prioritas utama mencakup pengembangan teknologi pendukung daya gerak, daya tempur, K4I (komando, kendali, komunikasi, komputer, dan informasi ), bekal (logistik), dan pembangunan sistem pertahanan negara untuk pengamanan wilayah perbatasan, pulau-pulau terluar, dan wilayah rawan konflik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar