Selama ini ada kesalahan mengenai paradigma pembangunan di Indonesia. “Kita masih tergantung dengan impor, mempunyai kebiasaan lebih baik beli. Perlu peningkatan kapasitas mandiri supaya tidak tergantung luar negeri,” ujar Wakil Kepala LIPI Prof. Dr Endang Sukara saat menyampaikan kuliah umum bertema “Peran Sektor Iptek dalam Percepatan Proses Pembangunan Daerah” di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) , Jatinangor, Sumedang, pada Rabu (28/9) lalu.
Kemandirian ini, lanjut Endang, dapat dicapai jika peran Iptek dan pemerintah daerah dimaksimalkan. “Paradigma harus dirubah Iptek adalah solusi. Pemerintah daerah juga berperan penting mewujudkan masyarakat sejahtera,”. Dirinya juga menitipkan pesan untuk para praja yang akan lulus dan kembali ke daerah. “Kita mempunyai sumber daya alam tapi manajemennya belum ada. Praja-praja yang akan ke daerah dapat berperan serta untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih tinggi,” pesannya.
Bertempat di Aula MAPD, acara yang merupakan bagian dari kegiatan Diseminasi Kemampuan LIPI ini diikuti oleh 114 praja dari Fakultas Manajemen Pemerintahan IPDN serta jajaran dekanat dan dosen. “Kegiatan ini dapat memperkarya wawasan para praja untuk menyongsong di masa yang akan datang,” ujar Rektor IPDN Prof. Dr. Drs. H. I Nyoman Sumaryadi, M.Si dalam sambutannya.
LIPI juga membuka peluang untuk bekerja sama dengan IPDN. “LIPI termasuk kelompok riset terbaik di dunia. Akan lebih bagus jika bermitra dengan IPDN,” terang Kepala Biro Kerja Sama dan Pemasyarakatan Iptek LIPI Dr. Ir. Bogie Soedjatmiko Eko Tjahjono, M. Sc. Menurut Bogie, para praja IPDN bisa memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di tiap satuan kerja LIPI yang tersebar di seluruh Indonesia. “Jurnal-jurnal di bidang politik ada di P2 Politik. Sedangkan jika ingin belajar teknologi tepat guna bisa dilakukan di UPT Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna di Subang,” paparnya.
(Fakhri Zakaria)
Sumber:
Humas BKPI LIPI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar