Sabtu, 23 Juli 2011

SAMBUTAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI pada acara LAUNCHING HARI KEBANGKITAN TEKNOLOGI NASIONAL KE-16

Jakarta, 14 Juli 2011
Bismillahirrahmaanirrahim
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,
Selamat Pagi, salam sejahtera untuk kita semua.

Yang saya hormati Saudara-Saudara Pimpinan Lembaga Pemerintah Kementerian maupun non-Kementerian, para tamu undangan, serta rekan-rekan wartawan.

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita bisa hadir dalam acara peluncuran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-16 tahun 2011.

Dalam kalender kegiatan Peringatan Hakteknas ke-16 tahun 2011, sejak bulan Februari sampai dengan bulan Desember telah dan akan diselenggarakan berbagai kegiatan (event), yang diikuti oleh para pelajar-mahasiswa, dunia usaha, para peneliti dan perekayasa di berbagai lembaga pemerintah, para pemerhati Iptek, serta anggota masyarakat lainnya. Peringatan Hakteknas ke-16 juga diisi dengan berbagai pameran, seminar, maupun kegiatan-kegiatan lain yang menunjukkan keberhasilan kegiatan litbangrap Iptek dari lembaga litbang, perguruan tinggi, maupun pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.

Puncak acara Peringatan Hakteknas ke-16 tahun 2011 ini, Insyaallah, akan dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2011 di Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan.

Peringatan Hakteknas kali ini, mengambil tema “Inovasi untuk Kesejahteraan Rakyat”. Tema ini dipilih dengan harapan, agar SDM dan litbang Iptek mampu menghasilakan riset yang lebih aplikatif, memberi solusi nyata dan inovatif terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat dan dunia usaha, dan pemerintah, untuk meningkatkan kontribusi Iptek bagi kesejahteraan rakyat, daya saing produk industri, dan kemandirian bangsa.


Di samping itu Hakteknas merupakan wahana untuk menampilkan berbagai capaian kegiatan litbangrap Iptek sebagaimana diamanatkan UU No. 18 Tahun 2002 sekaligus menunjukkan tekad dan komitmen yang tinggi untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa inovasi (innovation nation).

Hadirin yang Saya hormati,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, sebagai bagian yang terintegrasi dan berkelanjutan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2024. diarahkan untuk “Memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta penguatan daya saing perekonomian”.

Hadirin Sekalian,
Kita perlu melihat potret Daya Saing Indonesia, seperti yang disampaikan dalam Laporan WEF (World Economic Forum), mengenai Indeks Daya Saing Global Indonesia tahun 2010, di mana ranking daya saing kita terus mengalami peningkatan cukup tajam, dari ranking ke-54 di tahun 2009 meningkat menjadi ranking ke-44 di tahun 2010.

Laporan WEF 2010 juga menunjukkan bahwa ranking kemampuan inovasi kita cukup tinggi yaitu 36, Ini menunjukkan bahwa kapasitas lembaga litbang kita untuk mengembangkan teknologi dan inovasi dinilai cukup tinggi.

Sementara itu, ranking Indonesia untuk aspek kesiapan teknologi, atau technological readiness, yang merupakan indikator dari penggunaan teknologi, oleh industry dan masyarakat, masih sangat rendah yaitu berada di posisi 91.

Ini menunjukan bahwa kemampuan inovasi itu ternyata belum diiringi oleh pendayagunaannya secara optimal terutama oleh sektor industri kita yang merupakan motor penggerak ekonomi utama.

Data lain, hasil survey yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI), pada bulan desember tahun 2010, terhadap lebih dari 29.000 perusahaan sedang dan besar, juga menunjukkan bahwa hanya 2% perusahaan melakukan inovasi teknologi secara intensif.

Hadirin yang Saya hormati,
Selama sektor industri kita belum memanfaatkan inovasi teknologi secara intensif untuk mengembangkan produk-produk nasional yang kompetitif di pasar global, maka daya saing kita sulit diharapkan untuk naik.

Untuk itu kita perlu meningkatkan interaksi antara lembaga penelitian dan perguruan tinggi –sebagai penyedia teknologi–dengan industri–sebagai pengguna teknologi.

Inilah yang menjadi fokus kebijakan Pembangunan IPTEK kita untuk menciptakan ruang agar terjadi kolaborasi yang baik antar aktor-aktor inovasi nasional dengan melakukan koordinasi dan intermediasi antara penyedia dan pengguna teknologi, memberikan insentif, mendorong pemanfaatan hasil litbang guna menyelesaikan permasalahan pembangunan, meningkatkan daya saing, memberikan layanan kepada masyarakat serta mencapai kemandirian bangsa.

Oleh karena itu kita perlu mengoptimalkan lembaga intermediasi ,untuk menjadi pusat-pusat kolaborasi dan inovasi, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Hadirin yang Saya hormati,
Kementerian Ristek juga akan mendorong upaya peningkatan kegiatan kreatifitas dan inovasi pemuda, menumbuhkan wirausahawan berbasis teknologi atau technopreneur-ship melalui training intermediator teknologi dan technopreneruship, serta pemanfaatan dan pendayagunaan hasil litbang nasional, untuk mendukung kegiatan ekonomi nasional berbasis Iptek.

Diharapkan dengan siklus pengembangan dan pemanfaatan hasil litbang seperti ini, peningkatan kemampuan teknologi nasional akan meningkat secara siginifikan, dan secara bersamaan akan diiringi oleh peningkatan daya saing perekonomian kita secara kokoh.

Hadirin Sekalian Yang Saya Hormati,
Penciptaan ruang untuk kolaborasi bagi para aktor inovasi harus dilakukan secara sistematis melalui perwujudan sistem inovasi nasional (SINas) yang merupakan “panggung inovasi” yang menjadi tempat interaksi aktor-aktor inovasi dalam suasana yang kondusif untuk pembangunan ekonomi berbasis iptek.

Adalah hal yang sangat menggembirakan dengan diluncurkannya MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) 2011-2025 belum lama ini, maka pembangunan pilar-pilar dasar untuk menciptakan ruang yang optimal bagi berlangsungnya pembangunan ekonomi berbasis IPTEK itu telah menjadi agenda rencana aksi pemerintah secara nasional untuk mencapai VISI 2025, mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur.

Dalam hal ini penguatan sistem inovasi nasional (SINas) yang merupakan “panggung” kolaborasi bagi para aktor inovasi menjadi salah satu MISI utama untuk mencapai daya saing global yang berkelanjutan, menuju pembangunan ekonomi berbasis inovasi, untuk kesejahteraan rakyat. Ini merupakan misi besar bersama bagi para pemangku kepentingan atau insan Iptek nasional.

Akhirnya, dgn mengucap Bismillahirrohmaanirrohiim, secara resmi kami luncurkan (launching) Peringatan Hakteknas ke-16. Semoga seluruh rangkaian acara dapat berjalan lancar, aman dan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 14 Juli 2011
Menteri Negara Riset dan Teknologi,

Suharna Surapranata

Senin, 18 Juli 2011

Himpunan Mahasiswa Nanoteknologi Indonesia


Menangkap Cahaya dengan Nanoteknologi

“I cannot fail”
Dalam melakukan sesuatu kita kita harus yakin kita akan berhasil.
Kalo kita yakin 100% akan berhasil, maka kita pasti akan berhasil.

Visi

Menjadikan Mahasiswa Indonesia berkemampuan iptek yang berdaya saing secara global melalui jejaring nanoteknologi.

Misi


* Melakukan pelatihan, seminar, kerjasama di tingkat nasional maupun internasional, dan kegiatan lain yang mendukung pengembangan nanosains dan nanoteknologi di Indonesia.

* Mengoordinasi dan mengkomunikasi penelitian lintas institusi keilmuan dalam bidang nano sehingga terjadi sinergisitas untuk memajukan IPTEK yang berdaya saing melalui jejaring nano (Nano-Network).

* Melakukan studi roadmap untuk penguasaan dan implementasi nanosains dan nanoteknologi, juga untuk isu-isu strategis dalam nanosains dan nanoteknologi, dan memberi masukan/saran kepada pemegang kepentingan terkait (Nano-Strategy).
* Kajian trend penelitian nano di dunia untuk menjaga kesinambungan informasi dalam hal IPTEK nano (Nano-Trend).

* Meningkatkan sosialisasi dan membangun kesadaran akan pentingnya penguasaan nanosains dan nanoteknologi dalam skala yang lebih besar melalui diskusi dan kurikulum sekolah (Nano-Education).





Program-program

1. Membangun jaringan penelitian nano teknologi di indonesia

2. Membangun Pusat Pendidikan Nanoteknologi Indonesia

3. 10 Tahun Kedepan tiap Provinsi mempunyai SMK Nano Teknologi Indonesia

4. 18 Tahun Mendatang Indonesia Mempunyai 800 Orang Peneliti Profesional Bidang Nano Teknologi

5. Memasyarakatkan Teknologi Nano

Dengan membuat sel surya berbahan baku Titanium Dioksida (TiO2) yang diproses hingga seukuran nano (10 pangkat minus sembilan meter), konversi cahaya matahari menjadi listrik menjadi sangat efisien.

"Nanoteknologi meningkatkan sensitivitas sel surya sehingga konversi cahaya matahari menjadi energi listrik lebih efisien," kata Dosen Fakultas Teknik UI Akhmad Herman Yuwono, peraih hibah Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) untuk risetnya, di Jakarta, Selasa.

Panel surya yang biasa digunakan untuk membangkitkan listrik di daerah terpencil masih diimpor dan sangat mahal, ia mencontohkan, panel surya yang biasa dijual di pasar berbahan baku silikon harganya mencapai Rp5 juta per panel.

"Jika penggunaan panel surya untuk menghasilkan listrik ini bisa lebih efisien, tentu dana pembelian panel ini bisa lebih diirit," kata Akhmad yang mengajukan proposal riset tersebut bersama dua rekannya dalam satu tim.

Saat ini, urainya, bahan baku sel surya TiO2 sudah mulai sering diriset untuk menggantikan bahan baku silikon, karena pembuatannya sederhana dan investasi pabriknya tak perlu dana besar seperti halnya pabrik silikon.

Pengembangan struktur nano, lanjut dia, secara khusus ditujukan untuk memperoleh perilaku transpor elektron dan penghasil muatan yang diinginkan sel surya sehingga mampu meningkatkan daya sensitivitas konversi cahaya matahari menjadi listrik hingga 8%.

Ia berharap, ke depan Indonesia yang merupakan negeri kepulauan dan membutuhkan banyak pembangkit listrik tenaga surya segera mampu membangun pabrik sel surya sendiri setelah mulai ditemukannya bahan baku pengganti yang proses pembuatannya lebih murah.

"Bersamaan dengan itu tentu saja perlu menggunakan nanoteknologi yang membuat sel surya lebih efisien," katanya.

Saat ini, ujarnya, juga sedang mulai dirintis riset-riset yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai zat pewarna yang digunakan untuk meliputi TiO2 sehingga makin sensitif menangkap cahaya matahari untuk dikonversi sebagai listrik. (kpl/roc)


Sumber:

Sabtu, 16 Juli 2011

Engineering Science

SCOPE OF WORK

Food Security and Safety
Food is a crucial matter for human being. Our research in food security and safety has become high priority and is always one of the main focuses of the research centers and technical implementation units (UPT). Development, engineering, and diversification of food products based on highly potential local commodities those are rich in nutrition, and function as additive properties. Activity performed in food area is an accomplishment effort to fulfill public nutrition need.

New and Renewable Energy
More people use more energy. Therefore, invention and development of alternative energy resources (contoh: solar, wind, geothermal, and bio-fuels) and energy conservation are very important as a substitution of limited fossil fuel. Alternative fuel for engine can be made from plants and animal's oil that has great advantages such as increasing engine life, reducing pollutant, and toxic waste; micro-hydro developed as source of energy for electrifying remote villages as well as using fuel cell, that utilizes hydrogen for generating electricity with high efficiency.

Applied Technology
Technology for transport and transportation management, IT and communication and defense and security as well as for environment are the key goals. Researchers are designing transportation system, carriage transmission system, and electrical automobile. Meanwhile, development of information technology and communications is in with development of information technology that include: data-mining based on real time analysis system, system information based on dynamic web, supervision system and real time commemoration for dissociation energy of diatomic generator, biometric technology for presence engine, the application of smart card based on java technology card for storage of medical data, and expansion of radar technology.

On the other hand, research and developments in defense and security technology concentrates on the replacement of imported defense technology with locally produced and to optimize defense and security management, meanwhile research in the environment area optimized environmental management by reducing environmental waste.

Health and Drugs
Healthy country and healthy people are important in building a healthy nation. In order to keep in line with the goals, our health and drugs researchers are based on the utilization of local commodities that highly potential for medical and therapeutics properties. Packaging of products yielded is also the main concern. Better package such as compact (soap), powder, liquid, and capsules gives amenity in usage or consumption. Thus, it will be able to increase their economic value.

Address:
Sasana Widya Sarwono LIPI, Lt. Ill
Jl.Jend. Gatot Subroto 10,Jakarta 12710.
Telp. (021) 5251586
Fax. (021) 5262376
e-mail: dep.ipt@lipi.go.id