Jumat, 28 Januari 2011

Shinkansen Indonesia

MagLev adalah singkatan dari MAGnetically LEVitated trains yang terjemahan bebasnya adalah kereta api yang mengambang secara magnetis. Sering juga disebut kereta api magnet.

Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya angkat magnetik pada relnya sehingga terangkat sedikit ke atas, kemudian gaya dorong dihasilkan oleh motor induksi. Kereta ini mampu melaju dengan kecepatan sampai 650 km/jam (404 mpj) jauh lebih cepat dari kereta biasa. Beberapa negara yang telah menggunakan kereta api jenis ini adalah Jepang, Perancis, Amerika, dan Jerman. Dikarenakan mahalnya pembuatan relnya, di dunia pada 2005 hanya ada dua jalur Maglev yang dibuka umum, di Shanghai dan Kota Toyota.


Teknologi

Ada tiga jenis teknologi maglev:

Jepang and Jerman merupakan dua negara yang aktif dalam pengembangan teknologi maglev menghasilkan banyak pendekatan dan desain. Dalam suatu desain, kereta dapat diangkat oleh gaya tolak magnet dan dapat melaju dengan motor linear.

Pengangkatan magnetik murni menggunakan elektromagnet atau magnet permanen tidak stabil karena teori Earnshaw; Diamagnetik dan magnet superkonduktivitas dapat menopang maglev dengan stabil.

Berat dari elektromagnet besar juga merupakan isu utama dalam desain. Medan magnet yang sangat kuat dibutuhkan untuk mengangkat kereta yang berat.

Efek dari medan magnetik yang kuat tidak diketahui banyak. Oleh karena itu untuk keamanan penumpang, pelindungan dibutuhkan, yang dapat menambah berat kereta. Konsepnya mudah namun teknik dan desainnya kompleks.

Maglev Transrapid di Shanghai

Sistem yang lebih baru dan tidak terlalu mahal disebut Inductrack. Teknik ini memiliki kemampuan membawa beban yang berhubungan dengan kecepatan kendaraan, karena ia tergantung kepada arus yang diinduksi pada sekumpulan elektromagnetik pasif oleh magnet permanen. Dalam contoh, magnet permanen berada di gerbong; secara horizontal untuk menciptakan daya angkat, dan secara vertikal untuk memberikan kestabilan. Sekumpulan kabel putar berada di rel. Magnet dan gerbong tidak membutuhkan tenaga, kecuali untuk pergerakan gerbong. Inductrack pada awalnya dikembangkan sebagai motor magnetik dan penopang untuk "flywheel" untuk menyimpan tenaga. Dengan sedikit perubahan, penopang ini diluruskan menjadi jalur lurus. Inductrack dikembangkan oleh fisikawan Wiliiam Post di Lawrence Livermore National Laboratory.

Inductrack menggunakan array Halbach untuk penstabilan. Array Halbach adalah pengaturan dari magnet permanen yang menstabilisasikan putaran kabel yang bergerak tanpa penstabilan elektronik. Array Halback mulanya dikembangkan untuk pembimbing sinar dari percepatan partikel. Mereka juga memiliki medan magnet di pinggir rel, dan mengurangi efek potensial bagi penumpang.

Sekarang ini, NASA melakukan riset penggunaan sistem Maglev untuk meluncurkan pesawat ulang alik. Untuk dapat melakukan ini, NASA harus mendapatkan peluncuran pesawat ulang alik maglev mencapai kecepatan pembebasan, suatu tugas yang membutuhkan pewaktuan pulse magnet yang rumit (lihat coilgun) atau arus listrik yang sangat cepat, sangat bertenaga (lihat railgun).

Cara kerja


Prinsip gaya dorongnya

Kereta Maglev mengambang kurang lebih 10mm di atas rel magnetiknya. Dorongan ke depan dilakukan melalui interaksi antara rel magnetik dengan mesin induksi yang juga menghasilkan medan magnetik di dalam kereta (lihat gambar).

Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan utama dari kereta ini adalah kemampuannya yang bisa melayang di atas rel, sehingga tidak menimbulkan gesekan. Konsekuensinya, secara teoritis tidak akan ada penggantian rel atau roda kereta karena tidak akan ada yang aus (biaya perawatan dapat dihemat). Keuntungan sampingan lainnya adalah tidak ada gaya resistansi akibat gesekan. Gaya resistansi udara tentunya masih ada. Untuk itu dikembangkan lagi Kereta Maglev yang lebih aerodinamis.

Dikarenakan bentuk dan kecepatan kereta yang fantastis ini, kebisingan (suara) yang ditimbulkan disaat kereta ini bergerak hampir sama dengan sebuah pesawat jet, dan di perhitungkan lebih mengganggu daripada kereta konvensional. Sebuah studi membuktikan suara yang ditimbulkan oleh kereta meglev dengan kereta konvensional biasa lebih bising sekitar 5dB yaitu 78% nya. Kekurangan lain kereta ini adalah di mahalnya investasi terutama pengadaan relnya.

Riset dan pengembangan

Paten pertama untuk kereta maglev didorong oleh motor "linear" adalah paten AS 3.470.828 dikeluarkan pada Oktober 1969 oleh James R. Powell dan Gordon T. Danby. Teknologi dasarnya ditemukan oleh Eric Laithwaite, dan dijelaskan olehnya dalam "Proceedings of the Institution of Electrical Engineers", vol. 112, 1965, pp. 2361-2375, dengan judul "Electromagnetic Levitation". Laithwaite mematenkan motor "linear" pada 1948.

Pada 31 Desember 2000, superkonduktor temperatur tinggi berawak pertama secara sukses diuji di barat daya Universitas Jiaotong, Chengdu, Cina. Sistem ini berdasarkan prinsip "bulk" konduktor temperatur tinggi dapat diangkat atau dilayangkan secara stabil di atas atau di bawah magnet permanen. Muatannya di atas 530 kg dan jarak pelayangannya lebih dari 20 mm. Sistem ini menggunakan nitrogen cair, yang sangat murah, untuk mendinginkan superkonduktor.

Beberapa kecelakaan dan insiden

11 Agustus 2006

Pada 11 Agustus 2006 terjadi kebakaran di kereta Transrapid di Shanghai, beberapa saat setelah meninggalkan terminal di Longyang. Peristiwa kebakaran ini merupakan yang pertama pada sebuah trayek komersial.

Pada tanggal 22 September 2006 sebuah kereta Transrapid layang menabrak sebuah gerbong pemeliharaan di Lathen (Emsland, Sachsen Hilir, Jerman). Kecelakaan ini menewaskan 23 jiwa dan sepuluh orang luka-luka. Kecelakaan Maglev ini merupakan yang pertama di mana ada korban jiwa.

Lihat pula

Pranala luar




Sumber:

Wikipedia

Minggu, 23 Januari 2011

Himpunan Mahasiswa Nanoteknologi Indonesia


Himpunan Mahasiswa Nanoteknologi Indonesia

Motto:
Nano Teknologi Indonesia untuk Dunia


Nanoteknologi untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi di Masa yang Akan Datang

Visi

Menjadikan Mahasiswa Indonesia berkemampuan iptek yang berdaya saing secara global melalui jejaring nanoteknologi.

Misi


* Melakukan pelatihan, seminar, kerjasama di tingkat nasional maupun internasional, dan kegiatan lain yang mendukung pengembangan nanosains dan nanoteknologi di Indonesia.

* Mengoordinasi dan mengkomunikasi penelitian lintas institusi keilmuan dalam bidang nano sehingga terjadi sinergisitas untuk memajukan IPTEK yang berdaya saing melalui jejaring nano (Nano-Network).

* Melakukan studi roadmap untuk penguasaan dan implementasi nanosains dan nanoteknologi, juga untuk isu-isu strategis dalam nanosains dan nanoteknologi, dan memberi masukan/saran kepada pemegang kepentingan terkait (Nano-Strategy).
* Kajian trend penelitian nano di dunia untuk menjaga kesinambungan informasi dalam hal IPTEK nano (Nano-Trend).

* Meningkatkan sosialisasi dan membangun kesadaran akan pentingnya penguasaan nanosains dan nanoteknologi dalam skala yang lebih besar melalui diskusi dan kurikulum sekolah (Nano-Education).





Program-program

1. Membangun jaringan penelitian nano teknologi di indonesia

2. Membangun Pusat Pendidikan Nanoteknologi Indonesia

3. 10 Tahun Kedepan tiap Provinsi mempunyai SMK Nano Teknologi Indonesia

4. 18 Tahun Mendatang Indonesia Mempunyai 800 Orang Peneliti Profesional Bidang Nano Teknologi

5. Memasyarakatkan Teknologi Nano

(Micro and Nanotechnologies for Integrated Systems)

Politecnico di Torino - INP Grenoble –
Ecole Polytechnique Fédérale Lausanne

Combining three European engineering educational establishments with advanced training and research in the field of micro and nanotechnologies



Selasa, 18 Januari 2011

Nuklir Indonesia

Pemerintah Optimistis PLTN Beroperasi 2016


Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi BATAN

Sesuai dengan UU No. 10/1997 tentang Ketenaganukliran dan Keppres RI No. 64/2005, BATAN ditetapkan sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen, berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden. BATAN dipimpin oleh seorang Kepala dan dikoordinasikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi.

Tugas pokok BATANadalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir sesuai ketentuan Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas, BATAN menyelenggarakan fungsi:

  1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir.
  2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN.
  3. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tenaga nuklir,
  4. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Visi

Terwujudnya iptek nuklir berkeselamatan handal sebagai pemicu dan pemacu kesejahteraan.


Misi

  1. Melaksanakan litbangyasa iptek nuklir untuk bidang energi dan nonenergi
  2. Melakukan diseminasi hasil litbangyasa iptek nuklir
  3. Melaksanakan kegiatan demi kepuasan pemangku kepentingan.

Meski rencana pembangunannya ditentang sejumlah pihak, pemerintah optimistis Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia dengan kapasitas 1.000 Megawatt (MW) dapat beroperasi 2016. Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro kepada wartawan usai rapat kerja RUU Ketenagalistrikan dengan Komisi VII DPR, di Jakarta, Jumat, mengatakan, masih cukup waktu melaksanakan pembangunan PLTN tersebut.

''PLTN ditargetkan beroperasi 2016. Kalau pembangunannya membutuhkan waktu selama lima tahun, sehingga harus dimulai 2010. Kalau tendernya dimulai 2008, maka saya pikir masih ada cukup waktu,'' katanya.

Saat ini, menurut Purnomo, pelaksanaan tender PLTN masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres) yang kini tengah disusun. Ia melanjutkan, dalam Perpres tersebut akan ditetapkan instansi mana yang bertanggung jawab membangun PLTN, apakah Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Atom Nasional), atau Departemen ESDM.

Purnomo mengatakan, dalam proyek PLTN tersebut harus ada partisipasi pemerintah. ''Di manapun di dunia yang namanya PLTN ada partisipasi dari pemerintah,'' katanya.

Purnomo juga mengatakan, kejadian gempa di Jepang yang mengakibatkan ditutupnya PLTN di negara itu tidak akan mempengaruhi pembangunan PLTN yang direncanakan di Semenanjung Muria, Jepara, Jateng. ''Kejadian di Jepang itu bukan karena PLTN, tapi karena ada gempa,'' katanya.

Purnomo mengatakan, berdasarkan pantauan Batan dan Bapeten yang mengggunakan seismograf selama bertahun-tahun, wilayah Muria dinyatakan aman. ''Tentu kita tidak tahu yang akan datang. Karenanya, juga tidak tertutup kemungkinan, tempatnya bergeser,'' ujarnya.

Reaktor nuklir di PLTN Kashiwazaki yang terletak 260 km barat laut Tokyo, Jepang, awal pekan ini, dilaporkan bocor setelah gempa berkekuatan 6,8 Skala Richter di bagian tengah Jepang.

Reaktor di PLTN itu otomatis berhenti beroperasi dan ditutup untuk waktu yang belum ditentukan.

Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah merencanakan pembangunan PLTN sejak 2000, namun keputusannya baru ditetapkan 2005. PLTN unit satu 1.000 MW direncanakan beroperasi 2016, unit dua 1.000 MW pada 2017, unit tiga 1.000 MW pada 2023 dan unit empat 1.000 MW pada 2024.


Sumber:

1. Republika, Jumat, 20 Juli 2007

2. BATAN

Masyarakat Nuklir Indonesia


Indonesian Nuclear Society


The Indonesian Nuclear Society was launched in the mid-1960s,

(when first reactor in Indonesia launched [Triga Mark II at Bandung] a time of growing interest in employing peaceful applications of nuclear science and technology for bettering the lives of people in the Indonesian and around the world.

Diaktifkan kembali karena kebutuhannya untuk memenuhi tantangan sekarang dan di masa depan khususnya penyediaan energi dan pemanfaatan ilmu seta teknologi Nuklir untuk Perdamaian



Visi


Pendukung dan Pengembang Program IPTEK Nuklir untuk Perdamaian di Indonesia

18 Reaktor Nuklir Indonesia tahun 2040

Tersedianya sarana pendamping disetiap reaktor

1. Pusat Pendidikan dan Latihan

2. Pusat Inovasi, Penelitian dan Pengembangan


Misi


1. Wahana Edukasi masyarakat mengenai IPTEK Nuklir

2. Sarana penampung aspirasi masyarakat mengenai IPTEK Nuklir


Program

1. Pertemuan Rutin Pertahun

2. Publikasi dan Edukasi Masyarakat


Fokus


5 Tahun Pertama

(2010-2015)



5 Tahun Kedua

(2015-2020)


5 Tahun Ketiga

(2020-2025)


5 Tahun Keempat

(2025-2030)


5 Tahun Kelima

(2030-2035)


5 Tahun Keenam

(2035-2040)

Jumat, 07 Januari 2011

Pendidikan Teknologi Dasar

Program

PROGRAM KERJA PUSAT KAJIAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DASAR MENGACU PADA BIDANG KAJIAN yaitu :
1. Melakukan kajian dan penelitian pada bidang pendidikan teknologi dasar yang berhubungan dengan kebijakan, perencanaan dan aktivitas praktis
2. Melakukan kerja sama secara intern(Universitas Pendidikan Indonesia ) dan ekstern (Pemerintah pusat dan daerah, Forum profesional, lembaga
pendidikan) untuk pengembangan Pendidikan teknologi dasar.
3. Melakukan sosialisasi pengembangan pendidikan teknologi dasar
4. Mengembangkan program-program pelatihan pendidikan teknologi dasar.
5. Mengembangkan forum ilmiah berupa seminar kelompok profesi, peneliti atau berupa jurnal.
6. Mengembangkan kerja sama profesional dalam bidang kebijakan, perencanaan dan konsultansi pengembangan pendidikan teknologi dasar.