Kamis, 23 September 2010

"Creating Job, Reducing Poverty and Improving the Welfare of the People".


Presiden SBY memberikan sambutan pada Presidential Lecture di Istana Negara, Rabu (15/9) pagi. (foto: abror/presidensby.info)
Presiden SBY memberikan sambutan pada Presidential Lecture di Istana Negara, Rabu (15/9) pagi. (foto: abror/presidensby.info)
Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar presidential lecture di Istana Negara, Selasa (15/9) pagi. Pembicara kali ini adalah Prof David T Ellwood, Dekan Harvard Kennedy School, John F Kennedy School of Government. Tema yang diangkat "Creating Job, Reducing Poverty and Improving the Welfare of the People".

Acara dibuka oleh Kepala BKPM Gita Wirjawan yang juga bertindak sebagai moderator. Kepada peserta presidential lecture, Gita menyampaikan profil singkat dekan Harvard yang juga mantan Asisten Sekretaris Perencanaan dan Evaluasi di Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial Amerika Serikat.

Dalam sambutannya, Presiden SBY mengucapkan terima kasih atas kesediaan Ellwood menjadi pembicara. SBY berharap, kerjasama Universitas Harvard dengan universitas-universitas dan lembaga lain di Indonesia terus berkembang.

"Saya berharap Prof Ellwood dalam kunjungan ini dan insya Allah kunjungan-kunjungan yang akan datang semakin mengerti tentang Indonesia yang saat ini sedang melakukan perubahan besar atau tranformasi besar melanjutkan reformasi gelombang kedua. Mematangkan kehidupan demokrasi kami, membangun ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat serta terus mengukuhkan supremasi hukum dan keadilan," ujar SBY.

Meskipun Indonesia tahun-tahun terakhir ini dapat kembali memulihkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran, dan mengurangi kemiskinan, tetapi Presiden SBY menginginkan lebih cepat dan besar lagi dalam hasil pencapaiannya. "Terasa relevan ceramah yang akan disampaikan oleh Prof Ellwood yang bertema 'Creating Job, Reducing Poverty and Improving the Welfare of the People: Acting in Time on Hard Problems'," SBY menjelaskan.

"Saya yakin pandangan Prof Ellwood tentang tema penting ini akan berguna bagi Indonesia, agar kami lebih berhasil lagi dalam membangun ekonomi kami," Presiden SBY menambahkan.

Presiden SBY juga mengucapkan terima kasih atas sambutan Prof Ellwood yang sangat ramah pada pertemuan sebelumnya di Universitas Harvard, Boston. Dalam kesempatan tersebut Presiden SBY sempat bertukar pikiran dengan beberapa profesor di sana.

Hadir dalam presidential lecture kali ini para menteri KIB II, anggota Wantimpres. Hadir pula komunitas pengusaha, diantaranya Sandiaga Uno, Peter F Gontha, dan James Riady, serta tokoh pendidikan Arief Rachman.

"Creating Job, Reducing Poverty and Improving the Welfare of the People".

David Ellwood

Scott M. Black Professor of Political Economy
Dean
Dean's Office, Kennedy School
Office Address
Littauer-218
Mailing Address
John F. Kennedy School of Government
Mailbox 3
79 JFK Street
Cambridge, MA 02138
Contact
Phone: 617-495-1122
Fax: 617-495-9118
Assistant
Jim Wigdahl (617-495-1122)
David Ellwood

Profile

David T. Ellwood, the Scott M. Black Professor of Political Economy, has served as Dean of the John F. Kennedy School of Government since July 1, 2004. As Dean, Ellwood sets the strategic direction of the Kennedy School and leads its efforts to advance the public interest.

Ellwood joined the Kennedy School faculty in 1980 and served two separate terms as the School's Academic Dean.

In 1993, he was named Assistant Secretary for Planning and Evaluation at the U.S. Department of Health and Human Services (HHS) where he served as co-chair of President Clinton's Working Group on Welfare Reform, Family Support and Independence. At HHS, Ellwood played a key role in the Administration's development and implementation of critical social policy.

Recognized as one of the nation's leading scholars on poverty and welfare, Ellwood's work has been credited with significantly influencing public policy in the United States and abroad. A labor economist who also specializes in family change, low pay and unemployment, his most recent research focuses on the changing structure of American families. Ellwood is the author of numerous books and articles, including Welfare Realities: From Rhetoric to Reform, co-authored with Mary Jo Bane. His book, Poor Support: Poverty in the American Family, was selected by the New York Times Book Review as one of the notable books of 1988 and by the Policy Studies Organization as the outstanding book of the year.

Ellwood was recipient of the David N. Kershaw Award, given by the Association of Public Policy Analysis and Management to outstanding individuals under the age of 40 who have made a distinguished contribution to the field of public policy. He also received the Morris and Edna Zale Award for Outstanding Distinction in Scholarship and Public Service from Stanford University.

Ellwood is a Fellow of the American Academy of Arts and Sciences, a Research Associate at the National Bureau of Economic Research, and a Senior Research Affiliate of the National Poverty Center at University of Michigan's Gerald R. Ford School of Public Policy. He is also a Faculty Affiliate of the Joint Center for Poverty Research at Northwestern University/University of Chicago and serves on the Board of Abt Associates and the Malcolm Hewitt Wiener Foundation.

A native of Minnesota, Ellwood graduated summa cum laude from Harvard in 1975 and earned a Ph.D. in economics from the University in 1981.

Ellwood has been married for more than 25 years to his wife Marilyn. They love hiking, sea kayaking, and most outdoor activities. They have two daughters, Malinda and Andrea.

Media Expertise

David Ellwood welcomes media inquiries on the following subjects:

Additional experts may be found by clicking on each subject listed. You may contact faculty directly or if you need assistance contact the Communications Office at 617-495-1115.

Jumat, 03 September 2010

Desa Mandiri Energi

Desa Mandiri Energi: Diversifikasi, Sekaligus Menggerakkan Ekonomi Pedesaan


Visi

Misi

Program

Fokus


Ada "terminologi" baru diperkenalkan Presiden SBY di tahun 2007 ini: Desa Mandiri Energi. Ini bukan sekadar untuk menambah istilah baru dalam khasanah pedesaan kita. Desa Mandiri Energi adalah program baru yang dicanangkan Presiden SBY menyusul krisis energi dunia --Indonesia tak terkecuali-- belakangan ini.

Ketika melakukan kunjungan kerja di Jawa Tengah, Rabu (21/2) lalu, Presiden mengunjungi Desa Mandiri Energi (DME) di Desa Tanjungharjo, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan. DME merupakan salah satu program agar desa bisa memenuhi kebutuhan energinya sendiri, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengurangan serta kemiskinan di desa-desa tertinggal. Sasaran program ini, antara lain, melepaskan ketergantungan masyarakat desa terhadap BBM, terutama minyak tanah.

Ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar fosil dan tak terbaharukan, seperti minyak bumi (52 persen), gas (28), dan batubara (15) sungguh luar biasa. Dalam situasi krisis energi seperti sekarang, dalam jangka panjang kondisi ini cukup megkawatirkan. Maka tepatlah tekad pemerintah untuk mencari dan mengembangkan energi alternatif melalui bahan bakar nabati (BBN).

DME yang tengah dkembangkan pemerintah ini berbasis kemitraan, baik dengan BUMN maupun swasta. Ada dua tipe DME. Pertama, DME yang dikembangkan dengan non BBM, seperti desa yang menggunakan mikrohidro, tenaga surya, dan biogas. Kedua, DME yang menggunakan bahan bakar nabati atau bioufuel. “Konsep Desa Mandiri Energi ini akan dibangun di seluruh tanah air. Tujuannya adalah agar kantong-kantor kecamatan dan pedesaan dapat lebih mencukupi ketahanan energinya, tidak hanya tergantung pada minyak tanah. Minyak tanah disubsidi pemerintah dan subsidinya besar,” kata Presiden SBY ketika mengunjungi Desa Mandiri di Grobogan itu. (har)

Rabu, 01 September 2010

Teknologi Warung Internet

Saluran Fisik Jaringan Lokal

Gambaran Umum
Teknologi Jaringan Area Lokal (Local Area Network/Lan)