Minggu, 15 November 2009

KONSEP DASAR SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

KONSEP DASAR SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI
dari:

Bapak: Richardus Eko Indrajit
  1. 1.Aspek Demand dan Supply dari Informasi (7 pages)

  2. 2.Evolusi Perkembangan Teknologi Informasi (10 pages)

  3. 3.Visi Perusahaan dan Strategi Sistem Informasi (6 pages)

  4. 4.Skenario Perkembangan Sistem Informasi di Perusahaan (6 pages)

  5. 5.Merancang Strategi Sistem Informasi (8 pages)

  6. 6.Karakteristik Informasi (6 pages)

  7. 7.Metodologi Umum Pelaksanaan Proyek Sistem Informasi (7 pages)

  8. 8.Strategi Manajemen Perubahan Sistem Informasi (7 pages)

  9. 9.Matrik Strategis Sistem Informasi (6 pages)

  10. 10.Menemukan Skala Prioritas Sistem Informasi (5 pages)

  11. 11.Posisi Teknologi Informasi dalam Kerangka Strategi Perusahaan (5 pages)

  12. 12.Investasi di Bidang Teknologi Informasi (5 pages)

  13. 13.Lingkungan Makro dan Mikro Sistem Informasi (6 pages)

  14. 14.Fungsi Utama Divisi Teknologi Informasi (6 pages)

  15. 15.Tiga Aset Utama Teknologi Informasi (7 pages)

  16. 16.Struktur Organisasi Proyek Sistem Informasi (6 pages)

  17. 17.Kerangka Zachman sebagai Landasan Arsitektur Sistem Informasi (7 pages)

  18. 18.Tawaran Teknologi Informasi pada Business Process Reengineering (6 pages)

  19. 19.Memutuskan Strategi Implementasi Proyek Sistem Informasi (6 pages)

  20. 20.Kolaborasi Antar Perusahaan dalam Memanfaatkan Teknologi Informasi (7 pages)

  21. 21.Posisi Teknologi Informasi dalam Kerangka Value Chain (6 pages)

  22. 22.Strategic Option Generator (6 pages)

  23. 23.Level Transaksi sebagai Kunci Efektivitas Sistem Informasi (6 pages)

  24. 24.Siklus Pengembangan Teknologi Informasi di Perusahaan (7 pages)

  25. 25.Membangun Infrastruktur Multi Sistem (7 pages)

  26. 26.Pembentukan Dewan Perwakilan Users (5 pages)

  27. 27.Teknik Mendefinisikan Kebutuhan Users (7 pages)

  28. 28.Fenomena Aplikasi Tambal Sulam (7 pages)

  29. 29.Seluk Beluk Sistem Informasi Eksekutif (8 pages)

  30. 30.Seluk Beluk Decision Support System dan Permasalahannya (7 pages)

  31. 31.Tugas Utama Chief Information Officer (6 pages)

  32. 32.Penjabaran Konsep Arsitektur Sistem Informasi (6 pages)

  33. 33.Datawarehouse dan Permasalahannya (6 pages)

  34. 34.Data Processsing dan Teknologi Informasi (10 pages)

  35. 35.Data, Informasi, dan Pertumbuhan Perusahaan (5 pages)

  36. 36.Tiga Pilar Strategi Manajemen Sistem Informasi (6 pages)

  37. 37.Teknologi Informasi sebagai Senjata Persaingan (7 pages)

  38. 38.Strategi Pengadaan Perangkat Lunak Aplikasi (7 pages)

  39. 39.Teknik Analisa Gap Pengembangan Teknologi Informasi (6 pages)

  40. 40.Pengaruh Stakeholders dalam Pengembangan Teknologi Informasi (7 pages)

  41. 41.Program Pendidikan Manajemen Sistem Informasi bagi Eksekutif (6 pages)

  42. 42.Implementasi Metodologi Interlocking (6 pages)

  43. 43.Komunitas Bisnis Elektronik (6 pages)

  44. 44.Etika dalam Dunia Komputer (7 pages)

  45. 45.Kriteria Penjamin Kualitas Software (8 pages)

  46. 46.Penggabungan Beberapa Jenis Sistem (7 pages)

  47. 47.Berakhirnya Kejayaan Komputer Personal (6 pages)

  48. 48.Karakteristik SDM Bidang Teknologi Informasi (7 pages)

  49. 49.Segitiga Emas Teknologi Nasional (6 pages)

  50. 50.Jaringan Electronic Mail Nasional (7 pages)


C. KEAMANAN INFORMASI DAN INTERNET

  1. 1.Cyber Six: Aspek Strategis Keamanan Informasi di Dunia Maya (14 pages

  2. 2.Fungsi dan Peranan CSIRT dalam Konteks Keamanan Informasi (21 pages)

  3. 3.Pengantar ISO 17799 mengenai Keamanan Informasi (10 pages)

  4. 4.Meneropong Isu Keamanan Internet dari Segi Teknis dan Non-Teknis (12 pages)

  5. 5.Relasi Dunia Nyata dan Dunia Maya dalam Masalah Keamanan (12 pages)

Jumat, 06 November 2009

6 Buku Putih


(Prof. Kusmayanto Kadiman, Ph.D. dan Om Onno W. Purbo, Ph.D.)
Guru dan Murid yang Akrab

Pendidikan

Sarjana, Jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung, 1977

Doctor of Philosophy (PhD), Australian National University, 1988

Kusmayanto Kadiman, PhD. (lahir di Bandung, Jawa Barat, 1 Mei 1954; umur 55 tahun) adalah Menteri Negara Riset dan Teknologi dalamKabinet Indonesia Bersatu. Kusmayanto menikah dengan Rr. Sri Sumarni dan memiliki dua putra, yaitu Nuki H. Kadiman dan Didong G. Kadimanserta, seorang putri, Tantri I. Kadiman.

Kusmayanto Kadiman biasa disapa dengan KK (baca : Kaka). Sebagai seseorang yang lama berkecimpung di bidang teknologi, KK memiliki perhatian utama agar IPTEK dapat menjadi mesin utama pembangunan ekonomi berkesinambungan. KK menjadikan hal tersebut sebagai misi utamanya sebagai Menegristek.


Tugas sebagai pembantu Presiden telah dipenuhinya dengan corak kerja yang mendukung komersialisasi IPTEK. Kusmayanto mempergunakan konsep triple helix ABG (Academicians, Businessmen, dan Government) sebagai landasan untuk mencapai sasaran pemberatasan kemiskinan di antara masyarakat. Formulasi ABG menjamin agar tiga unsur masyarakat tersebut dapat saling bersinergis satu sama lain untuk mendukung komersialisasi IPTEK. Sebelum menjadi seorang Menteri, Kusmayanto menjabat sebagai Rektor Institut Teknologi Bandung selama hampir tiga tahun.

Memperoleh gelar doktor dalam bidang Systems Engineering dari Australian National University (1988), KK percaya bahwa kerjasama Internasional adalah sangat penting bagi pembukaan berbagai peluang untuk promosi dan penjualan produk IPTEK domestik, sekaligus sebagai pemercepat proses pembelajaran yang dilakukan. KK dikenal sebagai figur pemimpin yang selalu menyempatkan waktu mengambil berbagai perspektif Internasional dalam menghasilkan pelbagai kebijakan dan keputusan yang diambil.

Golf dan tenis dimanfaatkan KK sebagai kesempatan menjalin dan memperluas jejaring kebertemanan dan sekaligus menjaga kebugaran dan stamina.



(Peneliti Muda Sedang Berada di Kawasan PUSPITEK Serpong)


6 (enam) Fokus Program (2005-2009) Pencapaian IPTEK
  1. Teknologi Ketahanan Pangan dan Pertanian

Pembangunan Iptek ketahanan pangan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang cukup, bergizi, aman, sesuai selera, dan keyakinannya melalui peningkatan produktivitas, kualitas, dan efisiensi produksi pertanian, perikanan, dan kehutanan secara berkelanjutan, pengolahan hasil, dan penganekaragaman pangan. Prioritas utama adalah untuk mendukung terwujudnya kemandirian ketahanan pangan, revitalisasi nilai kearifan lokal, dan meningkatkan kemitraan antar-kelembagaan. Komoditas pangan yang menjadi prioritas diselaraskan dengan kebijakan revitalisasi pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan. Kerangka kebijakan Iptek ketahanan pangan adalah untuk meningkatkan daya dukung teknologi untuk mempertajam prioritas penelitian, memperkuat kapasitas kelembagaan, menciptakan iklim inovasi, dan membentuk SDM yang handal dalam pengelolaan pangan.

Download Buku Putih Bidang Pangan dan Pertanian

  1. Teknologi Energi : Energi Alternatif dan Terbarukan

Penciptaan dan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan diarahkan untuk mendukung kebijakan konservasi dan diversifikasi energi, memanfaatkan bauran energi berbasis sumber energi baru dan terbarukan ( EBT ), perkuatan kelembagaan dan jaringan, dan mendorong iklim yang kondusif untuk inovasi teknologi energi berbasis sumberdaya nasional. Prioritas utama adalah meningkatkan kontribusi energi panas bumi (3,8%), EBT (4,4%), batubara (32,7%), dan gas (30,6%) pada tahun 2025. Jenis energi prioritas termasuk biodiesel , bioethanol , bio-oil , panas bumi, batubara, surya, nuklir, angin, dan hydrogen/fuel cell . Kerangka kebijakan mencakup pemanfaatan teknologi energi yang ramah lingkungan, efisien, ekonomis, sesuai sumberdaya lokal, dan berwawasan masa depan.

Download Buku Putih Bidang Energi

  1. Teknologi Transportasi

Pengembangan teknologi dan manajemen transportasi mengarah pada peningkatan kemampuan Iptek menjawab isu pelayanan, termasuk keselamatan, keamanan, kehandalan, kenyamanan, dan terjangkau, serta sesuai fisik wilayah dan sosial-ekonomi-budaya masyarakat. Juga untuk meningkatkan kemampuan manufacturing sarana dan prasarana transportasi. Prioritas utama adalah untuk riset pengembangan sistem manajemen transportasi publik, peningkatan penggunaan komponen lokal, dan efisiensi energi pada sektor transportasi, serta untuk pengembangan rencana induk transportasi antar/multi moda di Jawa, Sumatera, dan Bali .

Download Buku Putih Bidang Transportasi

  1. Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diarahkan pada perluasan infrastruktur TIK agar terjangkau seluruh lapisan masyarakat, penguatan SDM dan kelembagaan TIK, penerapan solusi TIK untuk peningkatan kinerja perekonomian, daya saing industri, efisiensi perdagangan, kemandirian perangkat TIK hankam, efektivitas layanan publik dan kualitas hidup masyarakat. Prioritas utama termasuk pengembangan telekomunikasi, internet, komputer murah dan hemat energi; penguasaan teknologi digital; serta pengembangan aplikasi berbasis open source .

Download Buku Putih Bidang TIK

  1. Teknologi Kesehatan dan Obat-Obatan

Pengembangan teknologi kesehatan dan obat-obatan diarahkan untuk mempertajam prioritas penelitian, pengembangan, dan rekayasa Iptek kesehatan yang diprioritaskan pada pencapaian gizi seimbang, pengembangan industri farmasi untuk mewujudkan kemandirian dalam penyediaan obat yang terjangkau oleh seluruh masyarakat, pengembangan fitofarmaka, pengendalian penyakit melalui deteksi dini, peningkatan kemampuan produksi alat kesehatan, dan peningkatan mutu layanan kesehatan.

Download Buku Putih Bidang Teknologi Kesehatan dan Obat-obatan

  1. Teknologi Pertahanan

Pengembangan teknologi pertahanan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perangkat keras dan lunak alat utama sistem persenjataan (alutsista) berdaya tangkal tinggi, rancangan strategis pertahanan, pemenuhan standardisasi sarana pertahanan, dan inovasi teknologi yang mampu menjaga kelangsungan industri pertahanan secara ekonomi. Prioritas utama mencakup pengembangan teknologi pendukung daya gerak, daya tempur, K4I (komando, kendali, komunikasi, komputer, dan informasi ), bekal (logistik), dan pembangunan sistem pertahanan negara untuk pengamanan wilayah perbatasan, pulau-pulau terluar, dan wilayah rawan konflik.

Download Buku Putih Teknologi Pertahanan



Pembangunan IPTEK 2025
Visi

“Mewujudkan IPTEK sebagai pendukung dan muatan utama produk nasional untuk peningkatan peradaban, kemandirian dan kesejahteraan bangsa”.
MISI
Misi pembangunan IPTEK 2025 adalah :

1. Menyusun kebijakan yang berpihak pada pembangunan IPTEK;

2. Membangun dan mengoptimalkan peran Usaha Kecil Menengah dan Koperasi berbasis IPTEK;

3. Membangun Sumber Daya Manusia menuju masyarakat yang berpengetahuan (knowledge based society) baik laki-laki maupun perempuan, sebagai dasar pembangunan ekonomi yang berbasis pengetahuan (knowledge based economy);

4. Meningkatkan dan mengoptimalkan peran swasta dalam kegiatan dan investasi penelitian, pengembangan dan penerapan IPTEK;

5. Memberikan dukungan bagi pemeliharaan dan peningkatan kualitas kehidupan;

6. Melembagakan IPTEK dalam kehidupan bangsa melalui penguatan sistem inovasi nasional termasuk kesadaran pemahaman masyarakat terhadap IPTEK.

Selasa, 03 November 2009

E- Government



"Electronic Government"
~Strategi Pembangunan dan Pengembangan Sistem Pelayanan Publik
Berbasis Teknologi Digital~

Oleh:

Prof. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., Ph.D.

Alumni Harvard University, Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer PERBANAS, Jakarta

Dosen di: Universitas Indonesia, Universitas Bina Nusantara, Curtin University of Technology, Universitas Pelita Harapan, IPMI, Monash University, Universitas Trisakti, Edith Cowan University, University Atmajaya, dan Stimik Veritas.


E-mail: eko@indrajit.org
Web Site: http://www.indrajit.org
Hp: +62 21 (818) 925-926
“Untuk Semua rekan-rekan di Pemerintahan yang sedang giat mengmbangkan e-Government demi kemajuan negeri ini”

1. Definisi dan Manfaat Utama e-Government
2. Konsep dan Visi e-Government
3. Elemen Sukses Pengembangan e-Government
4. Tiga Tantangan Besar e-Government
5. Jenis-jenis Pelayanan Pada e-Government
6. Onsep Transformasi e-Government
7. Empat Tipe Relasi e-Government
8. Evolusi Menuju e-Government
9. Perubahan Paradigma Manajemen Pemerintahan
10. Elemen Sukses Manajemen Proyek e-Government
11. Konsep Managing For Excellence (Mfe)
12. Strategi Menjangkau Masyarakat Malalui Kanal Akses
13. Citizen Interaction Center
14. Anatomi Arsitektur Aplikasi Pada Sektor Publik
15. Arsitektur Three-Tier pada E-Government
16. Information Value Chain
17. Konsep Metadata dalam e-Government
18. Spuluh Prinsip Entrepreneurial Government
19. E-Government Capacity Check
20. Konsorsium Pelaksana Proyek Pengembangan E-Government
21. Menentukan Prioritas Portofolio Proyek e-Government
22. Menjalin Mitra dengan Kalangan Bisnis
23. Koordinator Nasional Proyek E-Government
24. Implementasi Konsep Digital Park
25. Penerapan Aplikasi E-Tendering di Pemerintahan

C. E-GOVERNMENT: PELAYANAN PUBLIK BERBASIS TEKNOLOGI DIGITAL

  1. 1.Definisi dan Manfaat Utama E-Government (6 pages)

  2. 2.Konsep dan Visi E-Government (7 pages)

  3. 3.Elemen Sukses Pengembangan E-Government (6 pages)

  4. 4.Tiga Tantangan Besar E-Government (9 pages)

  5. 5.Jenis-Jenis Pelayanan pada E-Government (7 pages)

  6. 6.Konsep Transformasi E-Government (6 pages)

  7. 7.Empat Tipe Relasi E-Government (6 pages)

  8. 8.Evolusi Menuju E-Government (6 pages)

  9. 9.Perubahan Paradigma Manajemen Pemerintahan (8 pages)

  10. 10.Elemen Sukses Manajemen Proyek E-Government (8 pages)

  11. 11.Konsep Managing for Excellence (5 pages)

  12. 12.Strategi Menjangkau Masyarakat melalui Kanal Akses (8 pages)

  13. 13.Citizen Interaction Center (4 pages)

  14. 14.Anatomi Arsitektur Aplikasi pada Sektor Publik (7 pages)

  15. 15.Arsitektur Three Tier pada E-Government (5 pages)

  16. 16.Information Value Chain (7 pages)

  17. 17.Konsep Metadata dalam E-Government (5 pages)

  18. 18.Sepuluh Prinsip Entrepreneurial Government (6 pages)

  19. 19.E-Government Capacity Check (7 pages)

  20. 20.Konsorsium Pelaksana Proyek Pengembangan E-Government (5 pages)

  21. 21.Menentukan Prioritas Portofolio Proyek E-Government (5 pages)

  22. 22.Menjalin Mitra dengan Kalangan Bisnis (5 pages)

  23. 23.Koordinator Nasional Proyek E-Government (5 pages)

  24. 24.Implementasi Konsep Digital Park (8 pages)

  25. 25.Penerapan Konsep E-Tender di Pemerintahan (9 pages)

  26. 26.Masalah E-Readiness di Benua Afrika (7 pages)

  27. 27.Introspeksi Penerapan E-Government di Pemerintahan (22 pages)

  28. 28.Penerapan Konsep Business Process Reengineering di Lembaga Pemerintah (13 pages)

  29. 29.Aplikasi Alat Ukur BSC pada E-Government (7 pages)

  30. 30.Alat Ukur Kinerja dan Efektivitas Website Wakil Rakyat (6 pages)

  31. 31.Penerapan Konsep E-Demokrasi di Kongres Amerika (6 pages)

  32. 32.Tahapan Inisiatif E-Governent di Michigan (8 pages)

  33. 33.Pembangunan Jaringan Tenaga Kerja Nasional (8 pages)

  34. 34.Pembayaran Pajak Secara Online di California (8 pages)

  35. 35.Kiat Pemerintah Colorado Belajar dari Sektor Swasta (8 pages)

  36. 36.Perencanaan dan Pengembangan E-City di Toronto (7 pages)

  37. 37.Kerangka Implementasi E-Government di Mancaster (8 pages)

  38. 38.Solusi Pemerintah Inggris Membangun Kerangka Interoperability (7 pages)

  39. 39.Penerapan GIS di Badan Pertanahan Nasional Swedia (7 pages)

  40. 40.Enam Strategi Utama pada Master Plan Komisi E-Malta (7 pages)

  41. 41.Portal Canggih Layanan Oline di Bremen (6 pages)

  42. 42.Pengembangan Kartu Identitas Unik Negara Italia (6 pages)

  43. 43.Strategi Mengembangkan Komunitas Berbasis Informasi di Estonia (7 pages)

  44. 44.Rencana Strategis Modernisasi Masyarakat Wina (6 pages)

  45. 45.Strategi Penerapan E-Government di Yordania (9 pages)

  46. 46.Cara Brunei Menuju Masyarakat Berbasis Elektronik (10 pages)

  47. 47.Kebangkitan Teknologi Informasi Negara China (9 pages)

  48. 48.Menuju Komunitas Digital E-Business di Hong Kong (7 pages)

  49. 49.Ambisi India Menjadi Negara Adi Daya di Bidang Teknologi Informasi (7 pages)

  50. 50.Strategi Korea Membangun Information Superhighway (10 pages)

  51. 51.Multimedia Super Corridor sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Negara Malaysia (11 pages)

  52. 52.Pendekatan Terintegrasi Teknologi Informasi di Singapura (9 pages)

  53. 53.Transformasi Sosial Ekonomi Negara Taiwan (7 pages)

  54. 54.Kebijakan Strategis Teknologi Informasi Negara Thailand (6 pages)

  55. 55.Prioritas Pengembangan E-Government di Australia (6 pages)

  56. 56.Prinsip Dasar E-Government di New South Wales (7 pages)

E- Government


Membangun Pemerintahan Digital

E-Government

~Strategi Pembangunan dan Pengembangan Sistem Pelayanan Publik
Berbasis Teknologi Digital~

Oleh:Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., Ph.D.
Alumni Harvard University, Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer PERBANAS, Jakarta

Dosen di: Universitas Indonesia, Universitas, Bina Nusantara, Curtin University of Technology, Universitas Pelita, Harapan, IPMI, Monash University, Universitas Trisakti, Edith Cowan University, University Atmajaya, dan Stimik Veritas.

E-mail: eko@indrajit.org

Web Site: http://www.indrajit.org

Hp: +62 21 (818) 925-926

“Untuk Semua rekan-rekan di Pemerintahan yang sedang giat mengmbangkan e-Government demi kemajuan negeri ini”

1. Definisi dan Manfaat Utama e-Government
2. Konsep dan Visi e-Government
3. Elemen Sukses Pengembangan e-Government
4. Tiga Tantangan Besar e-Government
5. Jenis-jenis Pelayanan Pada e-Government
6. Onsep Transformasi e-Government
7. Empat Tipe Relasi e-Government
8. Evolusi Menuju e-Government
9. Perubahan Paradigma Manajemen Pemerintahan
10. Elemen Sukses Manajemen Proyek e-Government
11. Konsep Managing For Excellence (Mfe)
12. Strategi Menjangkau Masyarakat Malalui Kanal Akses
13. Citizen Interaction Center
14. Anatomi Arsitektur Aplikasi Pada Sektor Publik
15. Arsitektur Three-Tier pada E-Government
16. Information Value Chain
17. Konsep Metadata dalam e-Government
18. Spuluh Prinsip Entrepreneurial Government
19. E-Government Capacity Check
20. Konsorsium Pelaksana Proyek Pengembangan E-Government
21. Menentukan Prioritas Portofolio Proyek e-Government
22. Menjalin Mitra dengan Kalangan Bisnis
23. Koordinator Nasional Proyek E-Government
24. Implementasi Konsep Digital Park
25. Penerapan Aplikasi E-Tendering di Pemerintahan